Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa
Prancis emotion, dari kata emouvoir, yang berarti kegembiraan.
Selain itu emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere yang berarti
“luar” dan movere yang berarti “bergerak”. Lahey (2003) mengatakan emosi
merupakan suatu hal yang dihasilkan oleh fisiologis yang menyebabkan munculnya
reaksi emosi. Reaksi ini tidak dapat dibaca namun hanya dapat dilihat dari
ekspresinya dan perilaku saja.
Menurut Prezz dalam Syukur (2011)
emosi merupakan reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. Sifat dan
intensitas emosi sangat berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berfikir)
manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya. Reaksi manusia
terhadap hadirnya emosi, disadari atau tidak memiliki dampak yang bersifat
membangun atau merusak. Dengan demikian bisa dikatakan emosi tidak hanya
merupakan reaksi terhadap kondisi diri sendiri maupun luar diri sendiri, tetapi
juga upaya pencapaian ke arah pembentukan diri menuju hidup yang transendental
(spiritual). Sementara itu, menurut Lazarus (dalam Gross, 2002) menyatakan
bahwa emotions represent the ‘wisdom of the ages” – emosi-emosi
mengambarkan “kebijaksanaan usia”, membutuhkan respon-respon yang telah teruji
waktu terhadap masalah-masalah adaptif yang berulang. Hal yang penting,
bagaimanapun, emosi-emosi tidak memaksa kita untuk berespon dalam suatu
cara tertentu, emosi-emosi hanya membuat
kita lebih berkemungkinan untuk mengambil tindakan tertentu. Hal inilah yang
membuat kita mampu untuk mengatur emosi kita. Saat merasa takut, kita bisa saja
lari, namun tidak selalu akan berlari. Saat marah, kita bisa saja menghantam
sesuatu, tetapi juga tidak selalu. Bagaimana kita meregulasi emosi kita
merupakan suatu persoalan dari bagaimana kesejahteraan (well-being)
tidak mungkin dipisahkan dari kaitannya dengan emosi kita.
Menurut Frijda (dalam Nyklicek,
Vingerhoets, Zeelenberg, 2011) emosi adalah fenomena dasar dari fungsi manusia,
secara normalnya memiliki nilai adaptif untuk meningkatkan keefektifan kita
dalam hal mencapai tujuan kita dalam arti yang lebih luas. Pada level antar
individu, emosi membantu menginformasikan kepada orang lain mengenai emosi yang
mendasari dan maksud suatu perilaku. Pertukaran informasi antar masing-masing
orang merupakan hal yang penting bagi suatu hubungan antar manusia, hal yang
menentukan dari kesejahteraan sosial dan psikologis. Selain itu juga berfungsi
sebagai intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri. Seperti
dalam hal memperoleh insight kedalam nilai personal seseorang yang
penting untuk mengambil suatu keputusan.
Berdasarkan dari berbagai definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa emosi adalah respon kognitif, perasaan, dan perilaku yang
muncul akibat stimulus tertentu.Untuk powerpoint-nya silahkan download disini
0 komentar:
Posting Komentar