PRAKARYA
PENGEMASAN PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK
Disusun Oleh :
1.
Aulia Hati Apisah
2.
Dela Nurmutia
3.
Endah
4.
Eriska Feby Nuraini
5.
Putra Aditya
6.
Shiddiq Aryanto
7.
Suhendi Afriyadi
Guru Pembimbing : Wika
SMA NEGERI 1 SUNGAI LILIN
MUSI BANYUASIN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Pengemasan
Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Pengemasan
merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah
atau pembunkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi
produk yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan
fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
Dari
segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik
pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan
dalam perencanaannya.
Budaya
kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan
bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali
dengan memasukan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Dalam
perkemnangannya di bidang pascapanen, sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun
bahan pengemas produk pertanian. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi
selalu dikedepankan oleh para produsen produk-produk pertanian, dan hal ini
secara pasti menggeser metode pengemasan tradisional yang sudah ada sejak lama
di Indonesia.
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah
atau pembungkus
yang
berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakankerusakan
pada
bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Tujuan
pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut.
·
Kemasan memenuhi syarat keamanan
dan kemanfaatan.
·
Kemasan melindungi produk dalam
perjalanannya dari produsen ke konsumen.
·
Kemasan dapat mendukung program
pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan
dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.
·
Kemasan merupakan suatu cara
untuk meningkatkan laba perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus membuat
kemasan semenarik mungkin.
Manfaat
pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
·
Produk-produk yang dikemas
biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan
oleh cuaca.
·
Kemasan merupakan satu-satunya
cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk).
·
Kemasan yang menarik dapat
memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk).
·
Kemasan dapat menambah nilai jual
produk.
Jenis
bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
1. Kemasan
Kertas
Kemasan kertas merupakan kemasan
fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat
ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan
lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan
penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya
yang sensitif terhadap
air
dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
Berikut contoh kemasan dari bahan
kertas.
2. Kemasan
Kayu
Kayu merupakan bahan pengemas tertua
yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas
berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain.
Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara
yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan
kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin
langkanya hutan penghasil kayu.
Desain kemasan kayu bergantung pada
sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan
kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik
berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai
komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti
keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari
risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk
melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya.
Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan
proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang
lebih ekonomis.
3. Kemasan
Plastik
Kemasan yang paling banyak kita temui
adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen,
polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Enam puluh persen
penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren,
polipropilen, polivinil klorida, dan akrilik. Produk
kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik
adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie,
Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan
transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya
rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu
digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut contoh kemasan dari bahan
plastik. Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan
baik agar terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan. Kemasan dibuat
dengan memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk kerajinannya. Kemasan untuk
produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam dapat diberi silica antijamur
yang dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya
kerajinan yang dijual, tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan
untuk kemasan bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya
karya keramik diberi kemasan kotak kayu, aksesori batu diberi wadah kotak dari
kardus, perhiasan perak diberi wadah kotak berlapiskan bludru, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar