1. Pantun Adat
Contoh :
Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Ikan berenang lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
2. Pantun Agama
Contoh :
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
3. Pantun Budi
Contoh :
Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
Di antara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
4. Pantun Jenaka
Contoh:
Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata di rongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada di rongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
5. Pantun Kepahlawanan
Contoh :
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa
Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata
6. Pantun Kias
Contoh :
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
7. Pantun Nasihat
Contoh :
Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
8. Pantun Percintaan
Contoh :
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta
Jangan suka bermain tali
Kalau tak ingin terikat olehnya
Putus cinta jangan disesali
Pasti kan datang cinta yang lainnya
9. Pantun Peribahasa
Contoh :
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
10. Pantun Perpisahan
Contoh :
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Biar jauh di negeri satu
Hilang di mata di hati jangan
Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati
11. Pantun Teka-teki
Contoh :
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung?
Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
12. Pantun Dua Baris
Contoh :
Ada ubi ada batas,
Ada budi ada balas.
Sebab pulut santan binasa,
Sebab mulut badan merana.
13. Pantun Empat Baris
Contoh :
Pulau Pandan jauh ke tengah,
Gunung Daik bercabang tiga;
Hancur badan dikandung tanah,
Budi yang baik dikenang juga.
Nasi lemak buah bidara,
Sayang selasih saya lurutkan;
Buang emak buang saudara,
Sebab kasih saya turutkan.
14. Pantun Enam Baris
Contoh :
Apa didapat orang memburu,
Dapat rusa jantan betina,
Sedang bersembunyi di celah batu;
Bila mendapat bunga yang baru,
Bunga yang lama tiada berguna,
Adat dunia sudah begitu.
Bukan cempedak kami katakan,
Buah delima dalam pasu,
Pisau lipat baru diasah;
Bukankah telah kami katakan,
Pandang pertama cinta palsu,
Tiada dapat dibawa bersusah.
15. Pantun Lapan Baris
Contoh :
Rumpun rotan di kota alam,
Ditebang dibelah empat,
Tumbuh serumpun di seberang,
Selasih muara sungai;
Penglihatan usah diperdalam,
Pandang nan usah dipertepat,
Adik di dalam tangan orang,
Maksud rasa tak akan sampai.
16. Pantun Dua Belas Baris
Contoh :
Anak jintayu dari hulu,
Disambar ombak Laut Cina,
Dibawa terbang ke perahu,
Hinggap minum ke muara,
Anak ikan berkeliaran;
Kamilah tahu dari dahulu,
Adik jauhari bijaksana,
Membuhul tidak membeku,
Mengulas tidak mengesan,
Meratap langit dengan bicara,
Bumi tidak ketirisan.
Rotan sepatah dua patah,
Tarik kerakap batang padi,
Dibawa Sutan dari Judah,
Padi yang jangan digemparkan,
Kalau gempar antara gugur,
Bila gugur masuk perigi;
Tuan di Mekah di Madinah,
Naik akhirat batu haji,
Tegak berdiri Rasulullah,
Kami yang jangan dilupakan,
Kalau lupa antara tidur,
Dalam tidur menjadi mimpi.
17. Pantun Berkait
Contoh :
Angsana berpucuk di atas batu,
Pucuk digangsa beribu-ribuan;
Ada bunga di naung batu,
Kuntumnya kaca tangkainya embun.
Pucuk digangsa beribu-ribuan,
Kembang diuca balik beroleh;
Kuntumnya kaca tangkainya embun,
Dipandang sahaja diambil tak boleh.
Kembang diuca balik beroleh,
Tambang garam di dalam sekoci;
Dipandang sahaja diambil tak boleh,
Bertambah geram di dalam hati.